Cristiano Ronaldo, mantan pemain Manchester United setelah 10 tahun berlalu, Old Trafford menjadi saksi bisu pada memori kelam tersebut. Faktanya, satu nama yang membuat Setan Merah merasa sangat kecewa adalah, Ronaldo. Pemain yang biasa disebut ddengan CR7 ini telah menorehkan luka yang dalam kepada United ketika satu dekade silam bukan Cristiano Ronaldo dos Santos Averio, melainkan Ronaldo Luiz Nazario de Lima. Ronaldo dengan kepala plontos itu juga sempat menjadi mimpi buruk bagi United di Old Trafford.
Momen tersebut disaksikan dengan jelas oleh bandar bola sbobet terpercaya, pada leg kedua perempatfinal Liga Champions musim 2002/2003. Ronaldo membungkam publik Theatre of Dreams dengan keberhasilan mencetak hatrick. Meski Madrid kalah 4-3, namun tendangan tiga gol yang dicetak oleh Ronaldo membuat United harus tersingkir karena kalah agregat 6-5, menyusul hasil 1-3 di stadion Santiago Bernabeu. Tepat sepuluh tahun berselang, insiden itu kembali lahir. United dan Madrid kembali dipertemukan pada babak 16 besar. namun, kali ini pertandingan berjalan lebih ketat, menarik bahkan sempat dibumbui oleh beberapa kontroversi.
Prediksi Ferguson Meleset
Sir Alex Ferguson menilai bahwa bermodalkan hasil 1-1 pada leg pertama atas helatan yang digelar pada Santiago Bernabeu dengan hasil 1-1, ia yakin bahwa pasukannya mampu menahan serangan Madrid yang hanya membutuhkan hasil 0-0 saja di Old Trafford pada leg kedua. Namun, semua perkiraan meleset dari prediksi Ferguson sebelumnya. Manchester United bahkan menelan kekalahan dengan dua gol yang berhasil dicetak oleh punggawa Madrid.
Apalagi beberapa insiden dikartu merahnya Nani yang membuat pola permainan United semakin tidak seimbang. Kehilangan Nani merupakan kerugian yang sangat besar bagi kubu Manchester United lantaran dengan 10 pemain saja, sulit untuk merubah kedudukan yang saat itu berakhir dengan 1-2, kemenangan untuk Real Madrid.
Reporter Bola
0 comments:
Post a Comment